irul bijaksana
Senin, 01 November 2010
Hakekat Pendidik Dan Peserta Didik Oleh : khoirul anam ( uniersitas musamus merauke) BAB I Pendahuluan Sebelum kami menjelskan Hakekat Pendidik dan Pesrta Didik pelu kiranya kami menjelaskan apa pendidikan itu. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian secara umum adalah selalu berdasarkan pada apa yang dapat kita saksikan dalam semua macam pendidikan, maka dengan demikian teranglah bahwa yang dinamakan pendidikan yaitu tuntunan dadalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun yang di maksud dengan pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dan perlu kita ketahui bahwa di dalam “pendidikan” mempunyai pengertian suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan, diantaranya adalah : 1)Didalam bimbingan ada pembimbingnya ( pendidik ) dan yang dibimbing (terdidik). 2)Bimbingan mempunyai arah yang bertitik tolak pada dasar pendidikan dan berakhir pada tujuaqn pendidikan. 3)Bimbingan berlangsung pada suatu tempat, lingkungan atau lembaga pendidikan tertentu. 4)Bimbingan merupakan proses, maka harus proses ini berlangsung dalam jangka waktu terntu. 5)Didalam bimbingan harus mempunyai bahan yang akan disampaikan pada anak didik untuk mengembangkan pribadi seperti yang di inginkan. 6)Didalam bimbingan menggunakan metode tertentu. BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Pendidik Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Jika menjelaskan pendidik ini selalu dikaitkan dengan bidang tugas dan pekejaan, maka fareable yang melekat adalah lembaga pendidika. Dan ini juga menunjukkan bahwa akhirnya pendidik merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah mendidik atau memberrikan pendidikan. a.Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik. Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah : 1)Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya. 2)Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan. 3)Seorang penddidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya. Seperti yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali, bahwa tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membaha hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT. Sedangkan tanggung jawab dari seorang pendidik adalah : 1)Bertanggung moral. 2)Bertanggung jawab dalam bidang pedidikan. 3)Tanggung jawab kemasyarakatan. 4)Bertanggung jawab dalam bidang keilmuan. b.Tujuan Pendidik. Pendidik adalah orang yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya demi mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk tuhan, makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Orang yang pertama yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak atau pendidikan anak adalah orang tuanya, karena adanya pertalian darah secara langsung sehingga ia mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masa depan anaknya. Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrat. Namun karena mereka tidak mempunayai kemampuan, waktu dan sebagainya, maka mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain yang dikira mampu atau berkompeten untuk melaksanakan tugas mendidik. B. Syarat-syarat dan Sifat-sifat yang Harus dimiliki oleh Seorang Pendidik. Syarat-syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani dan Sehat Rohani. Menurut H. Mubangit, syarat untuk menjadi seorang pendidik yaitu : 1)Harus beragama. 2)Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama. 3)Tidak kalah dengan guru-guru umum lainnya dalam membentuk Negara yang demokratis. 4)Harus memiliki perasaan panggilan murni. Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah : 1)Integritas peribadi, peribadi yang segala aspeknya berkembang secara harmonis. 2)Integritas sosial, yaitu peribadi yang merupakan satuan dengan masyarakat. 3)Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-norma susila yang dipilihnya. Adapun menurut Prof. Dr. Moh. Athiyah al-Abrasyi, seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat tertenru agar ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh beliau adalah : 1)Memiliki sifat Zuhud, dalam artian tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari ridha Allah. 2)Seorang Guru harus jauh dari dosa besar. 3)Ikhlas dalam pekerjaan. 4)Bersifat pemaaf. 5)Harus mencintai peserta didiknya. C.Hakekat Peserta Didik Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Didalam pandangan yang lebih modern anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka harus diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan. Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kpdrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini keharusan untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-aspek kepentingan, antara lain : 1). Aspek Paedogogis. Dalam aspek ini para pendidik mendorang manusia sebagai animal educandum, makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataannya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang pada umumnya tidak dapat dididik, melainkan hanya dilatih secara dresser. Adapun manusia dengan potensi yang dimilikinya dapat dididik dan dikembangkan kearah yang diciptakan. 2). Aspek Sosiologi dan Kultural. Menurut ahli sosiologi, pada perinsipnya manusia adalah moscrus, yaitu makhlik yang berwatak dan berkemampuan dasar untuk hidup bermasyarakat. 3). Aspek Tauhid. Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang berketuhanan, menurut para ahli disebut homodivinous (makhluk yang percaya adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius (makhluk yang beragama). KESIMPULAN Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa” tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT. Sedangkan peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan. DAFTAR PUSTAKA Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta 2005. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1984. Suwarno, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta :Rineka cipta, 1981. H. M. Arifin, Ilmu Pendidian Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Hamdani Ihsan, Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1998. Nasution S. Sosialisasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1995 * Adalah Mahasiswa Fakultas Kependidikan dan ilmu keguruan Uniersitas Musamus Merauke 2009 Fromm…… KHOIRUL ANAM (penjaskesrek)Hakekat Pendidik Dan Peserta Didik Oleh : khoirul anam ( uniersitas musamus merauke) BAB I Pendahuluan Sebelum kami menjelskan Hakekat Pendidik dan Pesrta Didik pelu kiranya kami menjelaskan apa pendidikan itu. Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian secara umum adalah selalu berdasarkan pada apa yang dapat kita saksikan dalam semua macam pendidikan, maka dengan demikian teranglah bahwa yang dinamakan pendidikan yaitu tuntunan dadalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun yang di maksud dengan pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dan perlu kita ketahui bahwa di dalam “pendidikan” mempunyai pengertian suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan, diantaranya adalah : 1)Didalam bimbingan ada pembimbingnya ( pendidik ) dan yang dibimbing (terdidik). 2)Bimbingan mempunyai arah yang bertitik tolak pada dasar pendidikan dan berakhir pada tujuaqn pendidikan. 3)Bimbingan berlangsung pada suatu tempat, lingkungan atau lembaga pendidikan tertentu. 4)Bimbingan merupakan proses, maka harus proses ini berlangsung dalam jangka waktu terntu. 5)Didalam bimbingan harus mempunyai bahan yang akan disampaikan pada anak didik untuk mengembangkan pribadi seperti yang di inginkan. 6)Didalam bimbingan menggunakan metode tertentu. BAB II PEMBAHASAN A. Hakekat Pendidik Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Jika menjelaskan pendidik ini selalu dikaitkan dengan bidang tugas dan pekejaan, maka fareable yang melekat adalah lembaga pendidika. Dan ini juga menunjukkan bahwa akhirnya pendidik merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah mendidik atau memberrikan pendidikan. a.Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik. Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah : 1)Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya. 2)Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang memuaskan. 3)Seorang penddidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya. Seperti yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali, bahwa tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membaha hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT. Sedangkan tanggung jawab dari seorang pendidik adalah : 1)Bertanggung moral. 2)Bertanggung jawab dalam bidang pedidikan. 3)Tanggung jawab kemasyarakatan. 4)Bertanggung jawab dalam bidang keilmuan. b.Tujuan Pendidik. Pendidik adalah orang yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya demi mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk tuhan, makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Orang yang pertama yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak atau pendidikan anak adalah orang tuanya, karena adanya pertalian darah secara langsung sehingga ia mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masa depan anaknya. Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrat. Namun karena mereka tidak mempunayai kemampuan, waktu dan sebagainya, maka mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain yang dikira mampu atau berkompeten untuk melaksanakan tugas mendidik. B. Syarat-syarat dan Sifat-sifat yang Harus dimiliki oleh Seorang Pendidik. Syarat-syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani dan Sehat Rohani. Menurut H. Mubangit, syarat untuk menjadi seorang pendidik yaitu : 1)Harus beragama. 2)Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama. 3)Tidak kalah dengan guru-guru umum lainnya dalam membentuk Negara yang demokratis. 4)Harus memiliki perasaan panggilan murni. Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah : 1)Integritas peribadi, peribadi yang segala aspeknya berkembang secara harmonis. 2)Integritas sosial, yaitu peribadi yang merupakan satuan dengan masyarakat. 3)Integritas susila, yaitu peribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-norma susila yang dipilihnya. Adapun menurut Prof. Dr. Moh. Athiyah al-Abrasyi, seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat tertenru agar ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh beliau adalah : 1)Memiliki sifat Zuhud, dalam artian tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari ridha Allah. 2)Seorang Guru harus jauh dari dosa besar. 3)Ikhlas dalam pekerjaan. 4)Bersifat pemaaf. 5)Harus mencintai peserta didiknya. C.Hakekat Peserta Didik Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Didalam pandangan yang lebih modern anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka harus diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan. Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan, secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar kpdrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini keharusan untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-aspek kepentingan, antara lain : 1). Aspek Paedogogis. Dalam aspek ini para pendidik mendorang manusia sebagai animal educandum, makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataannya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang pada umumnya tidak dapat dididik, melainkan hanya dilatih secara dresser. Adapun manusia dengan potensi yang dimilikinya dapat dididik dan dikembangkan kearah yang diciptakan. 2). Aspek Sosiologi dan Kultural. Menurut ahli sosiologi, pada perinsipnya manusia adalah moscrus, yaitu makhlik yang berwatak dan berkemampuan dasar untuk hidup bermasyarakat. 3). Aspek Tauhid. Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang berketuhanan, menurut para ahli disebut homodivinous (makhluk yang percaya adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius (makhluk yang beragama). KESIMPULAN Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan. Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa” tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT. Sedangkan peserta didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan. DAFTAR PUSTAKA Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta 2005. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1984. Suwarno, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta :Rineka cipta, 1981. H. M. Arifin, Ilmu Pendidian Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Hamdani Ihsan, Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 1998. Nasution S. Sosialisasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 1995 * Adalah Mahasiswa Fakultas Kependidikan dan ilmu keguruan Uniersitas Musamus Merauke 2009 Fromm…… KHOIRUL ANAM (penjaskesrek)
Dasar Dasar Lempar Lembing 1. Teknik Dasar lempar Lembing 1. Cara Memegang Lembing - Cara Amerika dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara itu jari-jari turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara Finlandia dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar, jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara yang lainnya yaitu adalah pegangan “V”.Tapi cara ini sudah jarang dipakai karena dianggap tidak menguntungkan. 2. Cara Membawa Lembing - Lembing di bawa diatas bahu dengan mata lembing menghadap kearah serong atas. - Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap kearah depan serong atas. - Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong kearah bawah. B. Beberapa Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Mempelajari Teknik Lempar Lembing 1. Beberapa Hal Yang di Sarankan - Memegang lembing sepanjang jalur lengan - Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan tungkai kanan - Berlari lurus selama melakukan awalan - Bawalah berat badan melewati tungkai belakang - Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup) - Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas - Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan - Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu melakukan lemparan. 2. Beberapa Hal Yang Harus di Hindari - Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam) - Meloncat ke atas pada langkah terakhir - Melakukan dua kali atau lebih langkah silang - Membawa ke dua bahu menghadap kedepan - Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan - Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan - Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri - Melempar berputar melalui samping kanan badan 3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah - Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai. - Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya. - Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel. - Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua. - Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan. - Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan. 4. Peralatan 1. Lembing - Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan - Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing - Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan. - Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr. 2. Jalur Lari Awalan - Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m. - Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000. 3. Garis Lengkung Lemparan - Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m. 4. Sektor Lemparan - Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst. Diposkan oleh Dasar Dasar Lempar Lembing 1. Teknik Dasar lempar Lembing 1. Cara Memegang Lembing - Cara Amerika dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara itu jari-jari turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara Finlandia dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar, jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara yang lainnya yaitu adalah pegangan “V”.Tapi cara ini sudah jarang dipakai karena dianggap tidak menguntungkan. 2. Cara Membawa Lembing - Lembing di bawa diatas bahu dengan mata lembing menghadap kearah serong atas. - Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap kearah depan serong atas. - Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong kearah bawah. B. Beberapa Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Mempelajari Teknik Lempar Lembing 1. Beberapa Hal Yang di Sarankan - Memegang lembing sepanjang jalur lengan - Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan tungkai kanan - Berlari lurus selama melakukan awalan - Bawalah berat badan melewati tungkai belakang - Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup) - Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas - Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan - Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu melakukan lemparan. 2. Beberapa Hal Yang Harus di Hindari - Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam) - Meloncat ke atas pada langkah terakhir - Melakukan dua kali atau lebih langkah silang - Membawa ke dua bahu menghadap kedepan - Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan - Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan - Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri - Melempar berputar melalui samping kanan badan 3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah - Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai. - Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya. - Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel. - Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua. - Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan. - Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan. 4. Peralatan 1. Lembing - Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan - Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing - Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan. - Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr. 2. Jalur Lari Awalan - Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m. - Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000. 3. Garis Lengkung Lemparan - Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m. 4. Sektor Lemparan - Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst. Dasar Dasar Lempar Lembing 1. Teknik Dasar lempar Lembing 1. Cara Memegang Lembing - Cara Amerika dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara itu jari-jari turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara Finlandia dilakukan dengan cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah dan ibu jari, sementara telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar, jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan longgar. - Cara yang lainnya yaitu adalah pegangan “V”.Tapi cara ini sudah jarang dipakai karena dianggap tidak menguntungkan. 2. Cara Membawa Lembing - Lembing di bawa diatas bahu dengan mata lembing menghadap kearah serong atas. - Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap kearah depan serong atas. - Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong kearah bawah. B. Beberapa Hal Yang Perlu di Perhatikan Dalam Mempelajari Teknik Lempar Lembing 1. Beberapa Hal Yang di Sarankan - Memegang lembing sepanjang jalur lengan - Melebarkan langkah terakhir dan membengkokkan secara perlahan-lahan tungkai kanan - Berlari lurus selama melakukan awalan - Bawalah berat badan melewati tungkai belakang - Dapatkan sebuah pilihan antara tubuh bagian atas dan bagian bawah (bahu kiri dalam posisi tertutup) - Luruskan lengan lempar dan telapak tangan lempar dalam posisi menghadap keatas - Langkahkan tungkai kiri jauh ke depan dan cakarkan - Busungkan badan dalam posisi lempar dan bawalah sikut keatas sewaktu melakukan lemparan. 2. Beberapa Hal Yang Harus di Hindari - Memegang lembing dengan kepalan tangan penuh (menggenggam) - Meloncat ke atas pada langkah terakhir - Melakukan dua kali atau lebih langkah silang - Membawa ke dua bahu menghadap kedepan - Pinggul di tekuk sehingga badan membungkuk ke depan - Membengkokkan lengan lempar pada saat mulai melakukan lemparan - Penempatan kaki depan di tanah terlalu jauh ke kiri - Melempar berputar melalui samping kanan badan 3. Peraturan Perlombaan Lempar Lembing Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah - Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai. - Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya. - Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel. - Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua. - Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan. - Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan. 4. Peralatan 1. Lembing - Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan - Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing - Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan. - Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr. 2. Jalur Lari Awalan - Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m. - Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000. 3. Garis Lengkung Lemparan - Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m. 4. Sektor Lemparan - Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst. Diposkan oleholeh
merokok merupakan hal yang sangat sulit untuk ditinggalkan, apalagi buat para perokok yang berat. saya mau menceritakan sedikit pengalaman saya sehingga akhirnya saya memutuskan untuk berhenti merokok..!!!! awalnya aku sangat sulit meninggalkan rokok akhirnya saya kepikiran kenapa rokok yang memerintah saya padahal dia bukan siapa-siapa dan juga kalau aku tetap bersentuhan sama dia tidak ada untungnya sama sekali,bahkan dampak ruginya banyak buat saya mungkin pembaca juga demikian, coba pembaca renungi didalam rokok itu tersimpan banyak zat yang dapat menggangu organ tubuh kita dan dapat menimbulkan penyakit contohnya penyakit kanker. kandungan yang ada pada rokok: Asap rokok diidentifikasi mengandung 4000 lebih senyawa kimia. Beberapa diantara senyawa tersebut yakni : 1.nikotin, yaitu zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan ketagihan serta ketergantungan pada pemakainya . 2.gas karbonmonoksida (CO), merupakan gas beracun yang biasa dikeluarkan kendaraan bermotor 3. tar, merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan diketahui me
Lempar cakram
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Patung pelempar cakram di Botanic Garden, Copenhagen, Denmark, oleh Skladanek bersaudara
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.[rujukan?]
Latihan dasar menggunakan ring karet atau rotan[rujukan?]
1. Diawali dengan sikap tegap
2. Langkahkan salah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan
3. Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan berada di bawah ketinggian bahu
4. Langkahkan kaki lurus ke depan (berlawanan dengan arah tangan). Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan. Kemudian lepaskan ring, ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke depan.
Cara memegang cakram:
Pegang dgn buku ujung jari-jari tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam
Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan sampai lepas.
Gerakan lempar cakram[rujukan?]
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
* Persiapan
o Berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar
o Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri, bantu tangan kiri dengan cara menyangganya.
* Pelaksanaan
o Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang
o Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o )
o Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka
* Penutup
o Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah sehingga badan melonjak ke depan-atas
o Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan
merokok merupakan hal yang sangat sulit untuk ditinggalkan, apalagi buat para perokok yang berat. saya mau menceritakan sedikit pengalaman saya sehingga akhirnya saya memutuskan untuk berhenti merokok..!!!!
awalnya aku sangat sulit meninggalkan rokok akhirnya saya kepikiran kenapa rokok yang memerintah saya padahal dia bukan siapa-siapa dan juga kalau aku tetap bersentuhan sama dia tidak ada untungnya sama sekali,bahkan dampak ruginya banyak buat saya mungkin pembaca juga demikian, coba pembaca renungi didalam rokok itu tersimpan banyak zat yang dapat menggangu organ tubuh kita dan dapat menimbulkan penyakit contohnya penyakit kanker.
kandungan yang ada pada rokok:
Asap rokok diidentifikasi mengandung 4000 lebih senyawa kimia. Beberapa diantara senyawa tersebut yakni :
1.nikotin, yaitu zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan ketagihan serta ketergantungan pada pemakainya .
2.gas karbonmonoksida (CO), merupakan gas beracun yang biasa dikeluarkan kendaraan bermotor
3. tar, merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan diketahui menjadi penyebeb kanker
4.ammonia, merupakan bahan yang digunakan untuk mencuci lantai
5.penghapus cat (acetone)
6.racun semut putih (arsenic)
7.pelarut industri (toluene), dll
dampak rokok buat kehidupan kita
1. menimbulkan penyakit
2. isi kantong di habisi
3. menimbulkan polusi yang dapat menggangu orang lain
4. rokok bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran
5. menimbulkan bau tak sedap pada mulut akhirnya kita malu untuk nge gaul.
ini beberapa tips saya sehingga saya bisa meninggalkan yang namanya rokok:
1.niatkan dalam diri anda bahwa anda tidak akan merokok lagi
2.banyak banyak ngebaca buku tentang bahayanya merokok
3.Jauhkan dari hal yang mengingatkan dengan keinginan merokok seperti korek dan rokok dari lingkungan anda.
4.alihkan rokok yang biasanya anda kantongi menjadi perment.
5.perbanyak kegiatan otomatis rokok akan terbengkalai contohnya berolahraga,baca buku,main game,online dan masih banyak kegiatan lagi yang dapat mengalihkan perhatian anda terhadap rokok
6. Jika Anda kesulitan untuk langsung berhenti total, mulailah dengan mengurangi jumlah rokok. Misalnya jika sebelumnya Anda merokok 12 batang dalam sehari, kurangi menjadi 10 batang, 6 batang dan seterusnya sampai anda benar-benar berhenti merokok.
jika anda juga mempunyai tips dankiat lain untuk berhenti merokok silakan share keteman teman yang lain siapa tahu membantu dia..( katakan tidak untuk merokok )
>> selamat mencoba mudah mudahan anda bisa karena siapa lagi kalau bukan anda sendiri yang akan merubah kehidupan anda <<<
frommmm.....KHOIRUL ANAM ( UNIMMER penjaskesrek )
Langganan:
Postingan (Atom)